ANNUQAYAH – Sebelum menghadapi liburan Idul Adha 1435 para santri Annuqayah disuguhi beraneka macam lomba yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) yang bekerjasama dengan Lajnah Falakiyah (LF) Pondok Pesantren Annuqayah. Lomba tahunan tersebut terbuka bagi setiap santri dari masing-masing daerah di semua tingkatan pendidikan, baik siswa ataupun mahasiswa. Dan di PPA. Lubangsa Selatan, walaupun tanpa ada dukungan berupa motivasi dari pengurus pesantren, sebagian santri tetap semangat mengikuti beberapa lomba yang diselenggarakan selama tujuh hari tersebut.
Dari PPA. Lubangsa Selatan ada sekitar empat santri yang mengikuti lomba tersebut, di antaranya Ach. Riyanto, Abd. Rahman Wahid dalam lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an. Sementara Ainur Rifqi (Ketua Perpustakaan) dan Saiful Fawait (wartawan Duta Santri) turut berpartisipasi dalam Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an (M2IQ).
Berdasarkan pantauan wartawan Duta Santri Ainur Rifqi dan Saiful Fawait masuk nominasi dan melakukan presentasi karya pada Ahad (21/9) malam untuk kategori putra. Rifqi dengan judul makalahnya Al-Qur’an, Jalan Menuju Kesuksesan dan Wait dengan judul tulisannya Membedah Pesan Tuhan dalam Al-Qur’an Tentang Substansi Bahagia beserta peserta lainnya memberikan pertanggungjawaban atas karya masing-masing di depan Habibullah Salman selaku juri pada lomba MIQ tersebut.
Harapan Rifqi dan Wait bukanlah sekedar harapan belaka. Perjuangan yang mereka lakukan tidak sia-sia. Pada acara malam puncak Perayaan Lailatul Qira’ah ke-3 dan Olimpiade Falakiyah Kamis (25/9) malam, Rifqi dinobatkan sebagai juara III, dan Wait mendapat juara II. Sementara, juara I diraih oleh Rifaqi delegasi PPA. Latee.
“Sebenarnya saya merasa malu untuk ikut dalam lomba tersebut. Sebab saya tidak mahir membuat makalah (menulis, Red.). Saya mengikutinya hanya karena ingin mengharumkan nama PPA. Lubangsa Selatan. Sebagaimana diketahui, PPA. Lubangsa Selatan sejak dulu dikenal dengan dunia literasinya, masak tidak ada yang ikut,” ungkap Saiful Fawait setelah dikukuhkan sebagai juara. “Maka dari itu, saya mantapkan niat dalam hati, saya harus ikut walaupun saya tidak tahu membuat makalah,” sambung mantan Ketua Perpustakaan periode 2013-2014 itu.
Wait dan Rifqi mengaku bangga karena keinginannya untuk tetap mengharumkan nama PPA. Lubangsa Selatan dalam dunia tulis-menulis menjadi kenyataan. Sekalipun minim dukungan dan motvasi, akhirnya mereka dapat membuktikan bahwa mereka bisa. “Meski bukan juara I, saya tetap wajib bersyukur kepada Allah,” terang Wait yang saat ini berstatus sebagai siswa Madrasah Aliyah Tahfihd (MAT) Annuqayah itu. [Riel/Yon/Yadi]