Kepala MD Laksanakan Evaluasi KBM yang Kedua

MADRASAH DINIYAH — Setelah kepemimpinan Madrasah Diniyah (MD) digerakkan Moh. Wahied maka sistem pengorganisasiannya semakin maksimal. Salah satu indikasi bahwa sistem keorganisasian di MD semakin baik adalah adanya evaluasi tentang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), serta terwujudnya intensitas pengontrolan seorang kepala kepada bawahannya. Menurut Moh. Wahied selaku kepala MD mengatakan, “evaluasi pra-KBM dan KBM yang kami laksanakan Ahad malam (14/9) itu, merupakan evaluasi yang kedua kalinya, setelah saya menjabat sebagai kepala MD. Evaluasi tersebut, memiliki tujuan penting yaitu agar dapat mengetahui terhadap maksimal-tidaknya pra-KBM dan KBM yang telah MD laksanakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Wahied memaparkan, “pra-KBM yang dimaksud adalah kewajiban siswa MD menghafalkan materi sebelum KBM dimulai, seperti sharraf dan imrithi. Jadi, dari pihak MD memang membuat aturan bahwa sebelum KBM dilakukan, sambil lalu menunggu guru, siswa diwajibkan untuk menghafalkan materi-materi yang telah ditentukan tersebut. Hal demikian inilah, yang dikatakan dengan pra-KBM,” paparnya.

Kemudian, evaluasi KBM dilakukan mempunyai cakupan pada siswa tidak sopan kepada guru (berbicara saat guru menerangkan, sering tidak membawa kitab), siswa bolos sekolah serta mencarikan solusi bagi kelas yang gurunya berhalangan. “Soal siswa kurang sopan saya menyampaikan kepada para guru agar siswa-siswa tersebut diberi arahan. Kemudian untuk yang sering bolos sekolah saya sarankan kepada kesiswaan untuk diperketat dipenyanksian,” jelas santri berkacamata itu.

“Dan bagi kelas yang tidak ada gurunya saya usahakan untuk diisi dengan kegiatan lain semisal mengulang materi yang telah dinaikkan, menghafal sharraf dan sebagainya walaupun tidak harus melalui guru piket. Sebab saya untuk mengangkat guru piket di MD, tenaganya masih minim. Dan ingin memfungsikan alumni kelas VI sebagai guru piket, mereka hanya bisa masuk untuk kelas I dan II. Untuk kelas III dan seterusnya mereka tidak mau. Akhirnya saya memutuskan tidak mengangkat guru piket, dan bagi siapa saja yang lowong (Pengurus MD) bisa masuk jika ada kelas kosong,” terang laki-laki lulusan Tafsir Hadits STIKA (sekarang Ilmu Qur’an dan Tafsir Instika) itu. [Yon/Vil/Ron]
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger