Ikromi Berbagi Kisah

LUBANGSA SELATAN – Jumat malam kemarin ada sesuatu yang berbeda di PPA. Lubangsa Selatan, setelah selesai jemaah salat Magrib sekitar jam 18:40 Wib Dedi Anwari, ketua pengurus pondok pesantren Annuqayah Lubangsa Selatan meminta waktunya kepada santri untuk mendengarkan pengalaman dari salah satu alumni PPA. Lubangsa Selatan yang melanjutkan S1-nya di luar pesantren. “Pengalaman adalah guru terbaik, oleh karena itu kita simak bersama-sama pengalaman dari salah satu alumni Lubsel”, ungkapnya. Tak lama kemudian dia memanggil Ikromi Abbas, santri non-aktif sejak tahun 2012.

Setelah menyapa semua santri, Ikromi, panggilan akrab Ikromi Abbas mulai berkisah kehidupannya selama menjadi santri aktif di PPA. Lubangsa Selatan sampai dia melanjutkan S1-nya di Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Dia mengatakan, sebelum mondok dia menganggap bahwa pondok pesantren adalah tempat orang-orang yang tidak keren, gaul, cool,gagap teknologi (gaptek)dan lain sebagainya. Namun, setelah dia mondok dan melihat langsung aktivitas-aktivitas pondok bahkan menjadi bagian dari penghuni pondok, dia sadar bahwa anggapan-anggapan itu keliru. “Sebelum dimondokkan oleh orang tua, saya menganggap bahwa pesantren itu kolot, kuno dan tidak gaul. Tetapi setelah saya mondok, ternyata pesantren itu tidak seperti yang saya pikirkan,pesantren adalah tempat berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama, selain itu pesantren adalah tempat pendewasaan diri” kenangnya.

Dia melanjutkan, seharusnya kita tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan di pondok pesantren, semangat belajar kita harus selalu dipompa agar cita-cita kita dapat diraih. “Jika kita benar-benar serius belajar di pesantren, maka apa yang kita cita-citakan benar-benar akan menjadi kenyataan,”paparnya. Karena, sambungnya, banyak alumni PPA. Lubangsa Selatan yang kuliah di luar kota, mereka dipandang dan diperhitungkan oleh mahasiswa-mahasiswa lain. “Banyak alumni PPA. Lubangsa Selatan di sana (luar pesantren Annuqayah. Red.) menjadi orang (sukses. Red.)”, katanya.

Terakhir dia berpesan kepada seluruh santri yang ingin melanjutkan pendidikan S1-nya di luar pesantren, sebelum ke luar dari pesantren sebaiknya santri mempersiapkan bekal keimanan agar tidak mudah tergiur dengan kebebasan pergaulan, “Mantapkan nilai-nilai akhlak, moralitas dan keimanan kita sebelum kuliah di luar”, pesan santri yang mondok sejak tahun 2009 tersebut.[iet]
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger