8 Santri, Magang di Perpustakaan

PERPUSTAKAAN – Dua minggu sebelumnya, pustakawan bersama pengurus Kepustakaan dan Pengembangan Waawasan  (Puspenwas) mencoba menyeleksi beberapa santri untuk dimagangkan sebagai proses kaderisasi di perpustakaan PPA. Lubangsa Selatan. Alhasil, 8 santri sudah dikumpulkan oleh pihak pustakawan dalam rangka sosialisasi kepustakaan dan rencana kegiatan magang. Dalam sosialisasi tersebut, Al Farisi selaku penanggung jawab dan didampingi ketua perpustakaan menyampaikan tentang rencana agenda dalam kegiatan magang kepada calon magang.
    
Ketua Perpustakaan, Saiful Fawait membenarkan bahwa rencana agenda untuk santri magang di perpustakaan ialah di antaranya; setiap santri magang diwajibkan untuk menyetor karya berupa opini, esai, cerpen dan resensi. Hal itu dilakukan adalah sebagai salah satu cara pengurus perpustakaan untuk mengajak calon magang tersebut cinta baca dan menulis. Sebab jika calon magang diberi amanah untuk menyetor tulisan maka mereka secara tidak langsung dituntut untuk membaca. Dan kegiatan semacam itu merupakan hal vital di perpustakaan. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perpustakaan merupakan taman baca dan sebagai sarana untuk menulis. “Oleh karenanya, membaca dan menulis adalah hal penting untuk saya tularkan kepada santri calon magang. Dan salah satunya, yaitu dengan diwajibkan menyetor karya,” ungkapnya.
    
Dia juga menuturkan, “penyetoran karya untuk calon magang tersebut ialah dua kali dalam seminggu, yakni setiap hari Ahad sore dan Rabu sore. Kemudian sebagai pertanggung jawaban dari karya yang telah disetor tersebut, maka diadakan kegiatan presentasi untuk membedah karya mereka  masing-masing, yaitu pada setiap hari Senin sore dan Kamis sore.” Wait menambahkan, “dilaksanakannya kegiatan tersebut memiliki orentasi untuk mebiasakan para calon magang terbiasa berbicara di depan publik, pun juga diajak cinta berdiskusi. Karena kegiatan di perpustakaan selain melayani peminjaman buku, yang terpenting adalah melahirkan wawasan baru sebagai awal terciptanya budaya intelektual. Perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai gudang buku, melainkan juga gudang para pembaca, pemikir dan penulis,” tuturnya.
    
Oleh sebab itu, saat ditemui di pondok gubuk blok B/5 Senin pagi (5/5), Al Farisi selaku penanggung jawab proses kaderisasi perpustakaan menceritakan, “walau 8 santri magang tersebut sudah digodok dengan berbagai kegiatan membaca-menulis, bukan berarti mereka akan diluluskan semua. Akan tetapi dari 8 santri itu, akan diseleksi lagi menjadi 4 orang. Jadi, dari 8 calon magang akan diambil 4 orang yang benar-benar serius serta kriteria lain yang saya sengaja sembunyikan agar mereka benar-benar hati-hati dan bertanggung jawab.”
    
Selain itu, Helmi selaku Koordinator Puspenwas dan penanggung jawab perpustakaan menyampaikan hal yang sama terkait dengan penyeleksian 8 calon magang itu. “Setelah 8 orang calon magang itu sudah banyak mengenal tentang kepustakaan dan telah mampu bergabung dengan teman-teman pustakawan dalam masalah membaca dan menulis maka akan diseleksi lagi dengan mengutamakan kepribadian mereka,” katanya. “Kepribadian yang dimaksud ialah calon magang tersebut akan diseleksi yang tidak sering melanggar pesantren dan memiliki komitmen yang tinggi dalam masalah pendidikan, (tidak sering ditindak pihak lembaga karena alfa),” tambah santri yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Kepala Madarasah Diniyah itu. [Yon/Vil/lunk].

Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger