Hujan Mengguyur, Temu Alumni Tak Mujur

PESSAN – Dalam memajukan pondok pesantren Annuqayah Lubangsa Selatan, Persatuan Santri danSimpatisan (PESSAN) tetap memiliki semangat juang tinggi. Antusiasme mereka terbukti dengan kehadirannya saat pertemuan Alumni Bulanan. Ahad lalu (1/2), Abd. Mawimenjadi tuan rumah Pertemuan Alumni Bulanan, yaitu di Desa Tambuko, Guluk-Guluk, Sumenep. Menurut Hariyadi, santri yang menjadi sekretaris dalam pembelian tanah sekaligus santri yang menjabatsebagai anggota Majelis Pertimbangan Pengurus (MPP) menjelaskan bahwa pertemuan alumni pada Ahad lalu tidak semeriah pertemuan sebelumnya. “Pertemuan Alumni yang diadakan di rumah Abd. Mawi sangat sedikit yang hadir,banyak Alumni yang tidak hadir akibat hujan mengguyur lebat”, jelasnya.

Dia juga memaparkan, “Namun sekalipun hujan lebat tidak menjadi penghalang bagi Rawakit dan Amrullah, Basah kuyup tubuh mereka dihilangkan oleh militansi yang menggebu dalamdirinya.Seakan semua tenaga mereka sudah dihibahkan untuk kemajuan PPA. Lubsel; jiwa mereka tetap “nyambung” dengan pengasuh”, lanjutnya.

Pada pertemuan alumni tersebut, dikemas dengan acara yang tidak jauh berbeda dengan pertemuan Alumni sebelumnya. Acara pertama Tahlil Bersama yang dipimpin oleh salah satu tokoh agama Desa Tambuko. Disusul dengan acara yang kedua, pembacaan salawat barzanji; niat maulid dari tuan rumah. Acara ketiga ajian kitab Riyadusshalihin sebagai kegiatan wajib bulanan sejak jam 15.20-16.15 WIB, yang kemudian dilajutkan dengan do’a bersama.

Acara do’a berakhir, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama, suguhan sohibul hajah. Hariyadi menambahkan bahwa musyawarah berkaitan dengan PPA. Lubangsa Selatan dilaksanakan setelah acara makan bersama.Dalam musyawarah tersebut, mematangkan tentang rencana pembelian tanah. Berkenaan dengan itu, K. Syamsul Arifin selaku ketua Pessan menyampaikan kepada forum bahwa deadline akhir pembayaran keuangan tanah sebesar 125 juta rupiah adalah bulan depan. Oleh sebab itu K. Syamsul, sapaan akrabnya K. Syamsul Arifin meminta laporan kepada Hariyadi sebagai sekretaris sekaligus bendahara dalam pembelian tanah tersebut.

“Sejak kemarin, dana yang terkumpul untuk pembelian tanah ialah 2.435.000rupiah, baik dari sumbangan alumni ataupun simpatisan.Sedangkan hasil dari pertemuan kemarin, Simpatisan/Sumbangan dari Hj. Imamiyah, warga Desa Ganding, Sumenep sebesar 1.500.000 rupiah, dan dari Hj. Umairah, warga asal Kabupaten Situbondosebesar 2.000.000 rupiah. Kemudian juga, 5.000 rupiah sisa sumbangan dari Hazbul Bahar (pertemuan di kediaman K. Ra’uf membayar 120.000 ribu rupiah) serta 126.000 ribu rupiah dari  H. Nawawi salah satu alumni asal Desa Jadung, Dungkek, Sumenep; dititip ke Rawakit,” terang Hariyadi. [iet]
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger