SARUM – Setelah hampir setengah tahun kamar mandi dan toilet PPA. Lubangsa Selatan tanpa gayung, pada Selasa (26/8) kemarin pengurus departemen Sarana Umum (Sarum) telah melengkapinya dengan gayung. Pemasangan gayung di kamar mandi dan toilet yang terletak di sebelah barat aula Madrasah Diniyah tersebut, masing-masing diberi tali dengan menggunakan tampar agar tidak mudah dibawa ke mana-mana oleh santri.
Untuk sementara, sudah ada tujuh gayung yang dipasang, yaitu empat buah di setiap toilet dan tiga buah dipasangkan di jeding tempat mandi santri. Sedangkan untuk tempat wudu yang berlokasi di belakang dapur santri masih belum dilengkapi dengan gayung sehingga sebagian santri harus membawa gayung sendiri ketika hendak buang air kecil atau mau berwudu.
Selama ini, yang lebih memprihatinkan ketika ada tamu yang numpang wudu, terkadang mereka tidak mendapatkan gayung. Walaupun tersedia, hanya ada satu gayung yang rusak. “Semoga tempat wudu di (jeding) timur cepat dilengkapi dengan gayung oleh pengurus,” ungkap salah satu santri yang tidak mau disebutkan namanya.
Selain membeli gayung, Sarum bekerja sama dengan pengurus Kebersihan Lingkungan Hidup (KLH) juga membeli slang yang panjangnya kira-kira 20 meter. Slang tersebut digunakan untuk mengalirkan air untuk menyiram halaman kantor pesantren, agar tidak menimbulkan debu layang ketika menyapu halaman dan saat terjadi angin kencang. Selain itu slang tersebut dipakai untuk menyiram sejumlah bonsai yang terdapat di sebelah barat kediaman pengasuh. “Ini (slang) untuk menyiram halaman dan bonsai,” ujar Roni Mulyadi koordinator KLH. [Iet/Yadi/Vil/Ron]
Posting Komentar