MADRASAH DINIYAH – Dalam minggu ini, dimulai sejak malam Sabtu (25/12), Madrasah Diniyah PPA. Lubangsa Selatan akan melaksanakan ujian semester pertama selama lima hari. Beberapa waktu lalu, pihak lembaga telah membentuk struktur kepanitiaan. Arifin Sholeh salah satu staf tenaga pengajar sekaligus koordinator Pendidikan dan Peribadatan (Dikdat) terpilih sebagai ketua panitia.
Kamis (25/12) siang, Arif—panggilan Arifin Sholeh—menyampaikan, sejauh ini persiapan yang dilakukan panitia telah mencapai titik maksimal. Pada hari H-1 pelaksanaan ujian, Arif mengaku siap dan optimis untuk menyukseskannya. “Semuanya sudah siap. Tidak ada yang tidak siap sama sekali,” ucap santri Guluk-Guluk Barat Guluk-Guluk yang saat ini menempuh pendidikan pascasarjana di Instika tersebut. “Mulai dari soal, kartu ujian dan yang lainnya sudah siap,” sambungnya saat ditemui di depan kantor pesantren.
Mengenai kartu ujian, kata Arif memang sudah disiapkan oleh pantia. Namun, di lain hal panitia tidak mempunyai otoritas penuh untuk membagikannya pada peserta ujian. “Masalah kartu, masih tergantung Waka Kesiswaan. Karena masih berkaitan dengan syarat-syarat, hafalan wajib, dan penyanksian ketidakhadiran siswa,” katanya, yang kemudian merekomendasikan Duta Santri untuk mengorek data lebih lanjut kepada Helmi selaku Waka Kesiswaan Madrasah Diniyah.
Saat ditemui di kantor pesantren, Helmi menyampaikan, bahwa masih ada sebagian kartu ujian yang belum diambil oleh peserta. “Permasalahannya bukan hanya pada siswa yang masih dalam masa sanksi,” ucap lelaki yang juga menjabat sebagai Wali Kelas II itu. “Tapi, bisa karena perjanjian, tidak membayar keuangan kartu, atau belum menyelasikan penyetoran hafalan wajib. Jadi kemungkinannya ada empat,” sambungnya.
Kemudian, berkenaan dengan optimisme Arif untuk menyukseskan pelaksanaan ujian, itu tidak hanya sebagai gagasan semata. Kemarin, sebelum memimpin pembacaan surat Yasin di masjid, dia mengajak para siswa Madrasah Diniyah untuk mendukungnya. “Dalam rangka pelaksanaan ujian, saya harap kepada kamu sekalian, untuk tetap semangat belajar sebagaimana pada saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berlangsung,” katanya memberikan motivasi. Sementara, masalah kerapian pakaian siswa saat mengikuti ujian, pihaknya menganjurkan peserta ujian untuk memakai baju putih. “Lengan panjang atau lengan pendek tidak masalah, dan lebih diutamakan memakai baju muslim,” jelasnya. [Riel/Vil/Yadi]







Posting Komentar