Panitia Optimis Maksimalkan Kegiatan PSB

Setelah Panitia-Pemateri Duduk Bersama Menggelar Rapat Evaluasi
 
PSB – Untuk memantau laju kegiatan Pelokalan Santri Baru (PSB) 2014, Humaidi selaku ketua mengadakan rapat evaluasi kegiatan PSB pada Ahad malam (23/11). Rapat dimulai setelah jam belajar selesai, tepatnya pada pukul 21.30 dan berlangsung hingga pukul 23.15. Dengan dipimpin langsung oleh Humaidi, rapat yang digelar di musala PPA. Lubangsa Selatan itu, dihadiri sebanyak 14 panitia dan pemateri.
Pada rapat tersebut, panitia mengevaluasi seluruh bentuk kegiatan yang dijalankan selama beberapa waktu terakhir. Mulai masalah pemberian sanksi alpa, pemahaman santri terhadap materi, banyaknya santri yang belum bisa mempraktikkan cara berwudu yang baik dan benar, hingga persoalan sebagian santri yang sering bolos sekolah. Tak terkecuali soal kebersihan, pula jadi perhatian para panitia. “Selama ini, (asrama PSB) sering kotor. Jadi pembimbing kamar harus mendorong santri untuk selalu menciptakan lingkungan yang bersih,” kata Humaidi.

Dalam materi Tajwid, menurut para pemateri, ada sebagian santri yang lemah untuk memahami. Maka, Humaidi pun meminta seluruh panitia agar benar-benar memperhatikan persoalan tersebut. “Santri yang lemah dalam memahami Tajwid harus menjadi perhatian khusus bagi kita,” tutur Humaidi menanggapi permasalan itu. “(Pemahaman terhadap Tajwid) penting sekali untuk  menjadi penekanan,” sambung santri yang saat ini juga menjabat sebagai koordinator Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) itu.

Pada pembahasan seterusnya, berlanjut pada persoalan sebagian santri yang belum bisa mempraktikkan cara berwudu yang benar. Santri hanya paham akan materi, namun tidak dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasinya, panitia pun mufakat untuk melaksanakan praktik wudu dengan segera, tanpa menunggu akhir tahun pelajaran sebagaimana dilakukan sebelumnya.

Kemudian, dalam rapat evaluasi itu juga membicarakan tentang kegiatan belajar menulis Arab (imla’) yang sama sekali tidak terlaksana. “Kami sulit menemukan metode pembelajarannya,” ungkap Abd. Muqit salah satu pembimbing kamar. Berangkat dari permasalahan ini, panitia akhirnya sepakat agar metode kegiatan belajar menulis Arab disamakan dengan tahun sebelumnya. Yakni, peserta PSB diminta menulis bacaan-bacaan dalam salat lalu menyetorkannya kepada pembimbing kamar untuk dievaluasi bersama. Di lain hal, diterapkannya metode itu bertujuan supaya santri tidak hanya sebatas hafal, melainkan tahu tentang tulisan bacaan-bacaan salat yang benar.

Sementara, berkaitan dengan peserta PSB yang nakal di sekolah formal, juga menjadi perhatian khusus bagi Humaidi. “Terkadang di waktu pagi banyak santri yang tidak sekolah. Jadi, mohon dikontrol,” harap santri yang kini sedang menempuh pendidikan di Instika itu. Pengontrolan tersebut, menurut Humaidi, merupakan salah satu tugas pembimbing kamar secara khusus. Dengan demikian, diharapkan bisa memperkuat jalinan komunikasi yang baik antara peserta PSB dengan pembimbing, sehingga tercipta ikatan emosional yang kuat. [Riel/Ron/Vil]
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger