IKSANDALIKA – Organisasi Ikatan Santri Muda Lintas Kecamatan (Iksandalika) akan mengadakan acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) kembali. Pada bulan Januari sebelumnya Iksandalika telah mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. 1435 H. yang bekerja sama dengan Yayasan Darul Ma’arif Lapa Taman Dungkek Sumenep, kini organisasi yang mempunyai anggota sekitar 59 orang itu kembali akan melaksanakan program kerjanya, yaitu melaksanakan peringatan Isra Mikraj. Kali ini satu-satunya organisasi yang ada di PPA. Lubangsa Selatan itu bekerja sama dengan Musala Al-Itqan Dungkek Sumenep.
Menurut ketua panitia Ainur Rifqi, acara tersebut akan dilaksanakan pada Kamis malam (5/6). Untuk acara sebesar itu panitia harus mempersiapkan segala kebutuhan jauh-jauh sebelumnya. Oleh karena itu pada Minggu malam (1/6), jam 21:00 Wib. para panitia mengadakan rapat geladi bersih yang bertempat di masjid PPA. Lubangsa Selatan di bagian utara. Rapat tersebut merupakan yang terakhir dari rapat-rapat sebelumnya. Dalam rapat itu para panitia yang berjumlah 31 orang membahas seputar apa saja yang dibutuhkan ketika pelaksanaan acara Isra Mikraj.
Rifqi menuturkan bahwa panitia Isra Mikraj akan mendatangkan seorang penceramah kondang yang berasal dari Lengkong Bragung Guluk-Guluk Sumenep. “Penceramahnya K. Qusyairi salah satu pengasuh Pondok Pesantren An-najiyah,” tuturnya beberapa waktu lalu. Selain penceramah, panitia dari pihak Iksandalika harus mempersiapkan dana untuk sewa dekor, honor hadrah, qori’ dan biaya transpotasi. Setelah dikalkulasi, semua itu membutuhkan dana yang cukup banyak, yaitu satu juta lebih. Sementara kebutuhan lain ditanggung oleh pihak tuan rumah. “Kami (Iksandalika) menanggung biaya sewa dekor, honor penceramah, qori’, hadrah, dan biaya transpot dari sini (Guluk-Guluk) ke Dungkek. Semua kami anggar Rp. 1.250.000. Selain itu di sana (tuan rumah) yang menangungnya,” jelas santri asal Jadung Dungkek tersebut.
Pelaksanaan acara Isra Mikraj ini berbeda dengan acara peringatan Maulid Nabi Saw. yang dilaksanakan di kediaman ketua Iksandalika Mas Zawi. Walaupun dana yang dibutuhkan pada acara Maulid Nabi itu terbilang banyak, namun panitia dari pihak Iksandalika tidak begitu kesulitan, karena panitia menggunakan proposal permohonan dana dan donatur bagi para partisipan. Tapi menurut Rifqi untuk acara yang sekarang (peringatan Isra Mijrak) panitia tidak menjalankan proposal ataupun donatur, karena setelah diajukan ke pengasuh kurang mendapat respons positif terkait dengan proposal. Akhirnya semua anggota yang berjumlah 59 orang itu mengadakan sumbangan untuk memenuhi dana yang dibutuhkan tersebut. “Pengasuh kurang setuju untuk menggunakan proposal permohonan dana dalam kegiatan ini, karena pada acara sebelumnya (peringatan Maulid Nabi) Iksandalika telah menjalankan proposal. Jadi, untuk memenuhi dana sebanyak itu panitia Isra Mikraj mewajibkan semua anggota Iksandalika untuk menyumbangkan dana. Satu orang harus menyumbang Rp. 20.000. Jika sumbangan itu masih kurang, kami akan mengambil di kas Iksandalika,” ungkap Rifqi.
Mengenai apa saja yang akan ditampilkan dalam acara peringatan Isra Mikraj tersebut, Rifqi menjawab dari pihak Iksandalika telah menyiapkan Nasyid Islami dan penampilan hadrah. “Dari Iksandalika ada dua penampilan, yang pertama Nasyid Islami yang akan dinyanyikan oleh anggota Iksandalika sendiri, Ach. Riyanto. Dan yang kedua penampilan hadrah Hikmatus Surur, yang akan tampil dua kali, praacara dan ketika acara istirahat. Selain itu ada penampilan hadrah dari pihak tuan rumah,” ungkap santri yang sedang menempuh pendidikan di MA Tahfidh tersebut. [Iet/Vil/Lunk/Ron].







Posting Komentar