GULUK-GULUK – Kamis malam (12/06) sejumlah masjid dan musala dipenuhi orang-orang yang membaca Alquran, tidak terkecuali desa atau kota. Termasuk juga Pondok Pesantren Annuqayah yang lokasinya penuh dengan bebatuan, sejumlah santri secara bersama-sama membaca surah Yaasin sebanyak tiga kali. Pembacaan surat Yaasin ini dipimpin oleh para kiai Pondok Pesantren Annuqah di kompleks masing-masing. Pembacaan surat Yaasin tersebut dilakukan sabagai bentuk doa umat muslim; memohon agar dosanya bisa diampuni, dipanjangkan umur dan dilimpahkan rezeki yang halal. Karena pada malam itu, menurut keyakinan yang dibangun dalam Islam, semua catatan amal manusia (perbuatan baik maupun buruk) akan dikumpulkan, dan akan diganti dengan “buku rapor” baru pada tanggal 15 bulan Sya’ban.
Berkenaan dengan itu, K. A. Wahib Aqib salah satu dewan pengasuh PPA. Lubangsa Selatan setelah salat jemaah Magrib, memimpin pembacaan surah Yaasin sebanyak tiga kali. Namun, sebelum pembacaan Yaasin dilaksanakan, beliau menyampaikan beberapa hal. Di antaranya, mendoktrin santri supaya bisa memohon agar dosanya bisa ampuni, dipanjangkan umurnya (lanjeng pertobhaten) dan dimudahkan rezekinya.
Setelah pembacaan Yaasin usai, sejumlah santri bersalaman dengan para kiai dan sesama temannya, karena khawatir mereka pernah berbuat salah walaupun hanya dengan kata-kata. Oleh sebab itu sekian santri Annuqayah berjubel untuk bersalaman kepada para pengasuh, dan sesama temannya sebagai simbol permintaan maaf. Karena jika mereka memiliki perbuatan salah kepada sesamanya, maka akan mencegah terhadap terkabulnya taubat mereka. [Yon/Ron/Lunk/Vil].
Posting Komentar