LUBANGSA SELATAN – Pada minggu sebelumnya, panitia Pelokalan Santri Baru (PSB) beserta panitia bimbingan khusus santri kelas akhir PPA. Lubangsa Selatan secara resmi menutup kegiatan masing-masing. Berkenaan dengan itu, tentu—santri baru maupun santri kelas akhir—tidak lagi mempunyai kegiatan khusus. Bagi santri kelas akhir, sudah pasti fokus pada perencanaan pendidikan selanjutnya. Akan tetapi, berbeda dengan santri PSB yang berjumlah sekitar 55 orang tersebut. setelah kegiatan PSB disudahi, mereka mau tidak mau harus mencari kamar tetap selanjutnya dikarenakan asrama PSB akan ditempati oleh peserta PSB tahun mendatang.
Kamis (29/5) saat Duta Santri memantau lokasi asrama PSB, salah satu kamar dari lima kamar sudah tampak kosong. Ketua blok C Daifur Rahman mengatakan, ada satu santri yang telah pindah dan menetap di asramanya. “Ada Moh. Ali Wafa yang telah menetap di blok C/1,” ucapnya ketika ditemui di depan kantor Madrasah Diniyah Kamis (29/5) pagi.
Senada dengan Daifur, Yudik Hidayaturrahman ketua blok A mengungkapkan hal yang sama, bahwa telah ada sejumlah santri PSB yang menempati asramanya. “Kalau blok A sudah ada Amin Yazid, Moh. Rofiqi, Moh. Ali Haidar, Zamzam El Firdaus, dan Ahmad Nahroni,” jelasnya dengan bahasa Madura seraya menyebutkan nama-nama santri PSB yang pindah dan menjadi warga bloknya.
Sedangkan, menurut ketua PSB Humaidi, proses perpindahan kamar santri PSB sedianya masih akan dilaksanakan secara serentak pada saat PPA. Lubangsa Selatan melakukan penerimaan santri baru 2014-2015. “Kamarin, sudah diumumkan kepada santri pelokalan, sebelum ada santri baru jangan pindah,” ucapnya kepada Duta Santri.
Humaidi menambahkan, jika ada santri PSB yang hendak pindah kamar lebih cepat diharuskan untuk melapor terlebih dahulu terhadapnya atau kepada ketua blok yang akan ditempati. Hal ini, kata Humaidi, agar asrama santri PSB tetap digunakan selama PPA. Lubangsa Selatan belum menerima santri baru selanjutnya. “Ternyata sampai saat ini tidak ada yang melapor,” tutur laki-laki berjenggot itu. “Sebenarnya repot juga. Kalau diperketat (agar santri PSB tidak segera pindah kamar), siapa yang akan menjaga. Sementara, kegiatan santri pelokalan sudah ditutup,” imbuhnya.
Amin Yazid membenarkan bahwa dirinya sudah pindah dan menetap di blok A/2. Ia mengaku hanya merepotkan diri saja jika harus naik turun tangga untuk tetap tinggal di asrama pelokalan. Sementara, kegiatan untuk santri PSB telah ditutup. [Riel/Ron/Lunk].







Posting Komentar