SARUM - Senin kemarin (13/5) sekitar jam 08.00 Wib. Humaidi, salah satu pengurus anggota Kamtib (Keamanan dan Ketertiban) mengadakan bersih-bersih di sekitar kawasan ruang Perpustakaan, Kantor Pesantren, Kantor Madrasah Diniyah, Kamar Bahasa Arab, Kamar Kesehatan dan Kamar Tamu. Humaidi membersihkan pintu dan jendela dari kamar-kamar tersebut dengan menggunakan alat seadanya, berupa kain dan air. Sebenarnya Hu, panggilan akrab Humaidi melakukan bersih-bersih bukan ada tuntutan dari pihak manapun, dia melakukannya karena pada waktu itu dia tidak punya kerjaan. “Saya kemarin (Senin 13/5. Red) tidak ada kerjaan, tidak ada jam kuliah. Selain itu, sekarang kan sudah akhir tahun”, ungkapnya saat ditemui di kantor pesantren Selasa (14/5) kemarin.
Dalam kegiatan itu Humaidi tidak bekerja sendirian, dia dibantu oleh Zainal Abidin (ketua Blok D) dan Herman (anggota departemen Orkesen) serta beberapa santri PPA. Lubangsa Selatan. Bersih-bersih tersebut selesai sekitar jam 17.30 Wib. Sebelum kegiatan bersih-bersih selesai, pengurus departemen Sarum (Sarana Umum) juga melaksanakan salah satu progran kerjanya, yaitu mengecat ulang musola, kamar mandi, wc, dapur, aula Madrasah Diniyah dan emperan pondok.
Naufil Musfa, 20, salah satu anggota departemen Sarum mengungkapkan bahwa pelaksanaan pengecetan tersebut di program kerja terjadwal satu bulan sebelum HIMA (Haflatul Imtihan Madrasah Annuqayah). Akan tetapi Sarum memulainya lebih awal karena saat ini Sarum tidak ada kesibukan lain. “Pengecetan itu biasanya dilaksanakan satu bulan sebelum pelaksanaan HIMA” tuturnya Kamis (15/5) kemarin. Dia melanjutkan bahwa untuk pengecetan tahun ini sifatnya dadakan, dan Sarumpun tidak konfirmasi terlebih dahulu ke pihak bendahara pesantren, sehingga semua kebutuhan harus mengebon. “Untuk saat ini kami (Sarum) tidak mempermasalahkan uang, jadi untuk semua kebutuhan kami masih hutang”, ungkap santri asal Guluk-Guluk Barat tersebut.
Dia menambahkan bahwa dalam pelaksanaan pengecetan tersebut Sarum menargetkan selesai dalam kurun waktu satu minggu. Karena dalam masalah pekerjaan, Sarum dibantu oleh sebagian pengurus dan beberapa santri. “Kami menargetkan satu minggu itu sudah selesai semua”. Dan untuk tahun ini sebenarnya Sarum juga merencanakan untuk mengecat masjid PPA. Lubangsa Selatan, namun karena khawatir uang pesantren tidak cukup maka rencana itu untuk sementara diurungkan dulu, “rencananya masjid untuk tahun ini akan dicat, tapi karena dana takut tidak cukup maka akhirnya tidak jadi”, lanjutnya.
Hasil penelusuran wartawan Koran Duta Santri Kamis (15/5) kemarin, ada sebagian tempat yang sudah selesai dicat, di antaranya musola lama, emperan Perpustakaan sampai area Sablon, jeding temor. Untuk kawasan emperan kamar santri, hanya blok C dan D yang selesai, selain itu masih dalam tahap penyelesaian.
Naufil, sapaan akrab Naufil Musfa sebelum pamit untuk pergi, dia menghimbau kepada seluruh santri agar tidak merusak fasilitas pondok dan selalu menjaga kebersihan. “Jangan merusak fasilitas, dan jangan mengotori gedung yang telah selesai dicat” imbuhnya.[iet]
Naufil, sapaan akrab Naufil Musfa sebelum pamit untuk pergi, dia menghimbau kepada seluruh santri agar tidak merusak fasilitas pondok dan selalu menjaga kebersihan. “Jangan merusak fasilitas, dan jangan mengotori gedung yang telah selesai dicat” imbuhnya.[iet]








Posting Komentar