Menjelang UN Siswa Kelas Akhir Laksanakan Gerbat

LUBANGSA SELATAN – Semua lembaga pendidikan formal di Annuqayah dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) menyiapkan siswanya dengan kelompok belajar seperti diadakannya Bingbingan Khusus (Bimsus) dan juga berdo’a yang disebut dengan gerakan batin (gerbat). “SMA Annuqayah setiap hari melaksanakan Bimsus untuk siswa kelas akhir kecuali hari jum’at serta mengadakan Gerbat bersama setiap malam selasa dan jum’at,” ujar Herman salah satu santri PPA. Lubangsa selatan sekaligus siswa kelas akhir di Sekolah Menengah Atas (SMA) Annuqayah.
 
Lebih dari itu, Herman menjelaskan bahwa di samping adanya kelompok belajar seperti Bimsus di SMA Annuqayah, gerbat merupakan bagian dari do’a yang harus dilakukan dalam menghadapi UN. Sebab dalam berproses, selain belajar yang rajin juga harus diimbangi dengan do’a atau bahkan berdo’a merupakan anjuran tersendiri dalam Islam. “Oleh karenya, saya sebagai siswa kelas akhir melaksanakannya bersama tiga teman, Agus Salim, Kusnadi dan Abd. Rahman setiap malam di maqbarah (kuburan) KH. Abdullah Sajjad. Kami berempat melaksanakan gerbat tersebut merupakan sarana konkret untuk meminta petunjuk kepada Allah, semoga ketika tiba pada pelaksanaan UN nanti mudah-mudahan mendapat solusi yang baik,” jelasnya.
 
Menurut Kusnadi membenarkan bahwa pihaknya juga melaksanakan gerbat sebagai persiapan sebelum menghadapi ujian yang akan dilakukan pada 14 April nanti. “Saya dengan tiga teman yang lain membaca surat yasin, shalawat Nariyah serta ya hadi, ya ‘alimu, ya qadir, ya mubin sabagai amalan khusus setiap malam. Saat membaca beberapa amalan tersebut saya juga tidak lupa berniat dalam hati sapaya diberi petunjuk dalam pelaksanaan UN nanti. Saya hanya selalu memohon kepada Allah agar saya bisa menjawab soal UN dengan benar sehingga saya bisa lulus,” tutur santri asal Bragung itu. Sementara, Herman menambahkan, “membaca surat yasin di dalam ber-gerbat merupakan salah satu bentuk ta’dim dan ittiba’ kepada dawuh KH. A. Basyir AS., bahwa beliau menginstruksikan untuk membaca surat yasin kepada siswa kelas akhir,” tambahnya.
 
Agus Salim menuturkan, “saya tidak hanya mengandalkan Bimsus di SMA dan Gerbat yang saya lakukan. Saya juga belajar secara pribadi. Setiap ada waktu senggang saya manfaatkan untuk mengulang materi yang telah diajarkan di SMA, tentu materi yang akan diujikan ketika UN nanti. Usaha belajar merupakan jihad saya dalam menghadapi UN, walaupun saya juga harus mengakui bahwa gerbat adalah sesuatu yang mesti dilakukan pula. Belajar merupakan usaha nyata, sementara gerbat sebagai nilai mistik (ruh) dalam belajar,” tuturnya.
 
Koodinator Pendidikan dan Pribadatan Dikdat, Arifin Sholeh mengapresiasi tentang kelompok gerbat yang dilaksanakan empat siswa kelas akhir tersebut. “Gerbat yang mereka lakukan merupakan bentuk keseriusan mereka dalam menghadapi UN. Walaupun sebenarnya di lembaga-lembaga formal, seperti MA Annuqayah dan SMA Annuqayah juga melakukan hal tersebut. Di samping itu, untuk siswa kelas akhir saya akan mengusahakan ada tawasshul khusus ketika pembacaan yasin setiap malam Jum’at (di PPA. Lubangsa Selatan), dan pembacaan tahlil setiap malam Rabu,” pungkasnya. [Yon/Ril/Ron/lunk/Iet].
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger