Istiqamah Berjemaah dan Senang Ziarah ke Maqbarah

Mengenal Moh. Maftuh HF Sebagai Sosok Santri Rajin Beribadah
Istiqamah Berjemaah dan Senang Ziarah ke Maqbarah

 
Moh. Maftuh HF dikenal sebagai sosok santri yang rajin beribadah. Dia tidak kenal lelah dalam hal salat berjemaah lima waktu, walaupun dirinya masih disibukkan dengan kegiatan sekolah formal. Bahkan dia istiqomah bangun malam untuk melaksanakan salat Tahajjud. Tidak hanya itu, dia juga mampu membangun komunikasi interaktif dengan para kiai Annuqayah yang sudah Al-marhum, yaitu dengan cara Ziarah ke Maqbarah. Di antara Maqbarah yang dikunjungi ialah makam KH. Abdullah Sajjad. 
 
SAIFUL FAWAIT, Lubsel
 
Santri merupakan sosok yang bisa mewarisi jejak-jejak para ulama, karena santri selalu bersinggungan dengan kehidupan ulama. Setiap hari mereka selalu menyaksikan gerak-gerik gurunya, sehingga sedikit-banyak, dan lambat-laun mereka akan terpengaruh dan akan mengikutinya, baik dalam hal ibadah atau hal lain. Namun, hal ini berlaku bagi mereka yang berhati mulia dan benar-benar ingin menjadi seorang santri yang hakiki.
 
Sosok santri tidak terlepas dari dunia-dunia yang berbau agamis, karena setiap hari mereka disuguhi dengan beraneka macam ibadah, seperti salat berjemaah, ajian kitab, dan lain sebagainya. Dan tak jarang di semua pesantren yang ada, hal itu bukan hanya sebuah anjuran, melainkan sebuah kewajiban.
 
Salah satunya di PPA. Lubangsa Selatan. Pondok yang dihuni sekitar 450 santri tersebut mewajibkan kepada santrinya untuk senantiasa melakukan salat dengan berjemaah. Akan tetapi tidak semua salat yang lima waktu yang diwajibkan. Melainkan hanya salat Mahgrib, Isya dan Subuh. Untuk Dhuhur dan Ashar, pesantren memberi kelonggaran kepada santrinya, di kedua salat ini pesantren hanya menganjurkan. Tentu hal ini merupakan sebuah kesenangan bagi mereka yang masih kurang bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah.
 
Namun hal ini tidak berlaku bagi Moh. Maftuh HF. Santri yang satu ini tidak kenal lelah dalam melaksanakan salat berjemaah dengan Kiai. Sebelum Kiai sampai ke masjid, dia sudah berada di sana dengan bersanding al-Quran dan tasbih yang menghiasi jemarinya yang lentik. Bukan hanya istiqamah dalam masalah waktu (tepat waktu), melainkan dia juga istiqamah dalam tempat. Dia berada di shaf paling depan tepat di belakang imam.
 
Di balik kesemangatan dan keistiqamahannya, ternyata ada orang yang selalu memotivasinya untuk terus rajin salat berjemaah berada pas di belakang imam. “Kakak sepupu yang selalu memotivasi saya,” tuturnya. Dia menambahkan, “saya yang istiqamah berjemaah itu sejak mondok di sini. Kalau di rumah saya jarang,” ungkapnya sambil tersenyum saat ditemui Senin (21/4) kemarin.
 
Setelah ditanya apakah tidak pernah merasakan jenuh ataupun malas ketika harus selalu salat dengan berjemaah, dia menjawab, sebagai manusia kita pasti merasakaan yang namanya malas. Akan tetapi bagi Maftuh, sapaan akrab Moh. Maftuh HF, masalah itu bisa diatasi dengan cara selalu mengingat Allah. Baginya ketika ia mengingat Allah, rasa malas yang sebelumnya menyelimutinya maka ia akan buyar seketika. Selain itu Maftuh selalu mengingat pesan orang tuanya. “Orang tua saya berpesan, cong jaga hadiran ben entar ka asta, thina lekak tak ajer pokok se duwe’ jaga  (Nak, jagalah salat berjemaah dan pergi ke asta, walaupun kamu tidak belajar gak apa-apa asalkan yang dua itu jaga),” katanya sambil meniru pesan yang disampaikan oleh orangtuanya. Pesan itu ia jadikan sebagai pedoman untuk memacu semangat dalam melakukan salat berjemaah.
 
Selain rajin salat berjemaah, Maftuh juga selalu pergi ke maqbarah (makam). Di tengah-tengah kesibukannya sebagai siswa ternyata dia masih bisa menyempatkan diri berziarah ke kuburan para guru. Setelah selesai jemaah salat Dhuhur, dia akan berangkat ke maqbarah. “Saya ke asta (makam) itu sekitar jam dua (14:00). Kalau pagi tidak bisa, karena ada ajian,” tuturnya.
 
Jadi, untuk siang Maftuh memang jarang tidur, karena tidak mempunyai waktu untuk sekadar melepaskan penat. Itulah keistimewaan seorang Maftuh. Bagi para santri yang benar-benar dan bersungguh-sungguh ingin menjadi santri yang hakiki, maka jangan sungkan-sungkan untuk meniru pola hidup dan sikap seorang Maftuh.
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger