PPA. LUBANGSA SELATAN – Perhatian alumni dan wali santri terhadap keluarga besar pengasuh PPA. Lubangsa Selatan cukup tinggi. Buktinya, Jum’at kemarin (18/4), alumni dan gabungan beberapa wali santri dari Dungkek-Batang-Batang menyumbangkan kayu bakar. Sumbangan kayu bakar untuk keluarga dhalem lao’ itu datang sekitar jam 12.00 siang sebelum salat Jum’at dilaksanakan. Lalu, setelah salat Jum’at kelar, sejumlah santri langsung menurunkan kayu bakar tersebut di sebelah selatan kantin As-Sofa.
Menurut Abd. Aziz Rofiqi salah satu santri asal Taman Sare Dungkek mengatakan sumbangan kayu bakar sebanyak satu pikap tersebut memang benar sumbangan dari alumni dan gabungan sejumlah wali santri kamar blok B/6 yang berasal dari Dungkek dan Batang-Batang. “Ka’essa’ dari reng toana santre (Itu dari orangtua santri),” tuturnya kepada Duta Santri Rabu malam (23/4). “Sistem gabungan. Perorang sumbangan lima puluh ribuan,” imbuhnya.
Aziz menambahkan, bahwa sebelum-sebelumnya Maswan sebagai alumni dan sejumlah wali santri kamar blok B/6 pernah menyumbangkan kayu bakar untuk keluarga besar pengasuh PPA. Lubangsa Selatan. Sementara, Saiful Fawait menyampaikan, terkait dengan sumbangan kayu bakar itu biasanya dari pihak abdhi dhalem yang menghubungi Maswan dan “meminta” kiriman kayu bakar. “Dari pihak sini minta ke Maswan,” kata salah satu anggota kamar blok B/6 itu.
Lebih lanjut, Wait menuturkan kayu bakar tersebut bukan dari hasil membeli namun merupakan sumbangan dari keluarga Syafiq Nabili. “(Sementara, wali santri yang lain) sumbangan untuk biaya transportasi,” ungkap santri yang saat ini menjabat sebagai ketua perpustakaan tersebut.
M. Handi, sebagai abdhi dhalem membenarkan bahwa sumbangan kayu bakar tersebut adalah sumbangan dari keluarga besar alumni dan santri Dungkek-Batang-Batang. “Kalau dari Dungkek, biasanya koordinasi ke Maswan. Kalau dari Gapura, ke Nizan,” jelasnya saat ditemui di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) PPA. Lubangsa Selatan Kamis pagi (24/4). “Mon dari Dasuk, ngobungin Pak Abd. Basith (kalau dari Dasuk, menghubungi Pak Abd. Basith),” tambah santri asal Pamekasan itu. “Istilahnya, gini, tiap tahun (biasanya) menghubungi alumni,” pungkasnya. [Riel/Viel/Lunk].







Posting Komentar