![]() |
| Moh. Husril Mubariq dan Yondriani Akbar |
LUBANGSA SELATAN – “Man Jadda Wajada” itulah kalimat yang selalu terucap dari bibir manis dua wartawan Duta Santri, Yondriani Akbar dan Moh. Husril Mubariq. Selain menulis berita mereka juga belajar menulis karya ilmiah. Berkat ketekunannya dalam menulis karya ilmiah, mereka berhasil meraih juara I dan III LKTI se-Kabupaten Sumenep dalam perayaan Harlah IPNU-IPPNU Sumenep yang ke-60 dan ke-59 pada tanggal 2 Maret kemarin.
Sebenarnya bukan hanya mereka yang tulisannya masuk sebagai nominasi dalam perlombaan yang diadakan oleh PC IPNU-IPPNU tersebut. Tapi ada beberapa santri lain utusan perpustakaan PPA. Lubangsa Selatan, antara lain Saiful Fawait (ketua perpustakaan sekaligus reporter Duta Santri) Ainur Rifqi dan Herman serta Mas Zawi anggota pengurus Puspenwas. Namun, setelah pelaksanaan presentasi pada Jum’at (28/2), yang berhasil lolos dalam lomba tersebut hanya dua orang.
Ketika ditemui wartawan Duta Santri di depan perpustakaan pada Selasa (4/3) malam, Moh. Husril Mubariq menjelaskan bahwa dia cukup kaget ketika menerima pesan pendek dari panitia lomba pada Kamis malam (27/2), karena dia tidak menyangka tulisannya akan masuk nominasi. “Malam Jum’at sekitar pukul 02:00 Wib, saya belum tidur karena masih mengurus penerbitan koran Duta Santri, tiba-tiba hp pesantren berbunyi. Setelah dicek ternyata 6 orang dari Lubsel masuk sebagai nominator, dan keesokan harinya diminta menghadiri kantor PCNU Sumenep untuk presentasi karya,” ucapnya. “Keberhasilan ini bukanlah akhir dari proses. Buat teman-teman yang lain, jangan putus asa. Mari kita sama-sama berproses ke depan,” kata santri yang sedang menempuh pendidikan di Instika itu.
Yondri, sapaan akrab Yondriani Akbar yang berhasil meraih juara 1, menuturkan bahwa untuk meraih juara dalam lomba tersebut tidaklah semudah membolak balikkan telapak tangan, melainkan butuh usaha yang begitu tinggi. Selain itu, do’a tidak boleh ditinggalkan. “Walaupun hanya lomba tingkat Kabupaten, bagi saya sebagai penulis pemula hal tersebut tidaklah mudah. Selain terus berusaha saya juga berdo’a kepada Tuhan. Alhamdulillah akhirnya saya berhasil lolos meraih juara 1. Semua ini tidak terlepas dari proses saya bersama teman-teman dalam koran Duta Santri,” ungkapnya sambil tersenyum.
Dia menambahkan, “Dalam kesibukan menulis berita tiap hari, saya menyempatkan diri untuk menulis karya ilmiah. Jadi jika kita memang bersungguh-sungguh Insyaallah kita akan berhasil. Dan kepada teman-teman yang belum berhasil, jangan putus asa marilah kita berproses bersama”. Ujarnya ketika ditemui di kantor redaksi koran DS (Duta Santri).
Sementara Bapak Hariyadi, selaku Direktur koran Duta Santri merasa bangga terhadap dua anak buahnya yang telah menjuarai lomba tersebut. Dia mengungkapkan bahwa dalam keadaan yang cukup sederhana, akhirnya dua wartawan koran Duta Santri masih bisa menjuarai lomba. “Walaupun hanya wartawan koran lokal, tapi mereka mampu menjuarai LKTI se-Kabupaten Sumenep. Dan ini cukup membuktikan bahwa, ke depan Duta Santri sebagai salah satu media informasi di PPA. Lubangsa Selatan, akan terus berupaya untuk menjadi yang terbaik dalam mengolah berita dan bisa dinikmati oleh pembaca. Saya mengharap kepada Yondri dan Husril untuk memotivasi teman-teman wartawan yang lain supaya mereka tetap eksis menulis berita dan karya ilmiah, agar koran Duta Santri tetap eksis selamanya,” ungkapnya dengan semangat. [Iet/Lunk/Ron/Vil].







Posting Komentar