Perayaan Maulid Tak Semeriah Tahun Lalu

PUSPENWAS – Pengurus Departemen Kepustakaan dan Pengembangan Wawasan (Puspenwas) kembali melaksankan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Kegiatanb tersebut dilaksankan di Masjid PPA. Lubangsa Selatan. Seremonial perayaan maulid Nabi ini merupakan salah satu bentuk kecintaan santri dan umat muslim lainnya kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai nabi dan Rasul-Nya yang paling mulia. Oleh sebab itu, mengenang kelahiran Nabi Muhammad adalah sebuah kewajiban dalam rangka menaruh harapan syafaatnya. Sekalipun perayaan maulid tahun ini hanya dikemas dengan acara sesederhana mungkin.

Rentetan acara perayaan maulid Nabi Muhammad yang diadakan Dep. Puspenwas tersebut ialah, pertama, pembukaan; diisi dengan pembacaan al-Fatiah yang dipimpin oleh saudara Iliyas sebagai Master of Ceremony (MC). Kedua, Pembacaan ayat suci al-Qur’an yang dilantunkan saudara Firman Su’udi. Ketiga, pembacaan shalawat Nabi yang diiringi dengan musik rebana Hikmatus Surur. Keempat, sambutan dari Departeman Puspenwas dan Ketua Pengurus, yang sampaikan oleh Mas Zawi dan Dedi Anwari. Kelima, acara inti; ceramah umum keagamaan yang disampaikan KH. A. Qusyairi AS pengasuh pondok pesantren Raudlah Najiyah Lengkong Bragung Guluk-Guluk.

Dalam sambutannya Mas Zawi menyampaikan bahwa perayaan maulid yang diadakan tersebut memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau perayaan maulid pada tahun lalu dirayakan dengan berbagai macam lomba, bahkan pada malam puncaknya dikemas dengan acara semeriah mungkin, namun tahun ini perayaan maulid dilaksanakan dengan format sederhana. Sebab jika perayaan maulid dirayakan dengan kegiatan yang meriah maka nilai-nilai kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw. akan hilang; yakni terpengaruh pada hal-hal yang bersifat hiburan saja. “Padahal yang terpenting dari perayaan maulid itu ialah bagaimana bisa membangkitkan kembali kecintaan kita kepada Nabi Muhammad Saw.,” katanya. Selain itu, tambah Mas Zawi, ketidakmeriahan perayaan maulid tahun ini disebabkan oleh pelaksanaan kegiatan ujian semester gasal di semua tingkatan lembaga pendidikan baik formal maupun non-formal.

Berkenaan dengan perayaan maulid tersebut, Badruddin Syariful Alim juga menuturkan bahwa dana yang dihabiskan sangat jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu menggelontorkan dana sekian juta, kali ini hanya menghabiskan sekitar Rp. 700.000. Dana itu, kata Badrud, dibelanjakan untuk transportasi penceramah dan snack undangan. [Yon/Iet/Ron]
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger