MADRASAH DINIYAH – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Madrasah Diniyah tidak diliburkan sekalipun ujian di sekolah formal sedang berlangsung. Menurut Moh. Wahied selaku kepala, tidak diliburkannya KBM Madrasah Diniyah dikarenakan pelaksanaan ujian di setiap lembaga formal dilaksanakan dalam waktu yang berbeda-beda. “Misal, Sekolah Menengah Atas (SMA) Annuqayah melaksanakan ujian lebih awal dari Madrasah Aliyah (MA) 1 Annuqayah, Mts 1 Annuqayah dan lain sebagainya. Dengan pelaksanaan ujian yang tidak bersamaan tersebut, kalau harus meliburkan Madrasah Diniyah maka membutuhkan waktu kira-kira dua puluh hari. Sementara, walaupun KBM MD diliburkan belum tentu pula mereka (santri) bisa belajar dengan baik. Sebab tidak ada rencana pengontrolan yang jelas dari pihak Pendidikan dan Peribadatan (Dikdat). Jadi, dari pada jam belajar disia-siakan mendingan KMB MD tidak diliburkan,” paparnya.
Lebih lanjut Wahied menjelaskan, bahwa sejatinya dari pihak pengurus diniyah tidak keberatan untuk meliburkan KBM MD berkenaan dengan pelaksanaan ujian di setiap lembaga formal. Namun karena dari pihak pesantren utamanya Dikdat tidak ada tim khusus dalam mengkoordinir santri yang sedang ujian, maka dari pihak diniyah mengkhawatirkan santri yang bersangkutan banyak tidak belajar. “Ya, yang rajin tetap rajin, yang malas tetap malas,” jelasnya.
Koordinator Dikdat, Arifin Sholeh, menjelaskan, “Tidak diliburkannya kegiatan pesantren seperti ajian, kursus, kecuali kegiatan olah raga dan bermusik, serta tidak membuat kelompok belajar untuk santri ujian di sekolah formal di karenakan beberapa hal. Di antaranya ialah pengurus Dikdat lambat mengetahui informasi pelaksanaan ujian tersebut. Sehingga untuk membimbing santri dengan adanya belajar kelompok, pengurus merasa kewalahan. “Sebab, jika kami melaksanakan bimbingan kepada mereka dengan belajar kelompok, sementara pengurus Dikdat sendiri masih disibukkan dengan kegiatan lain, maka berakibat pada pengontrolan yang tidak maksimal. Ketika sudah pengontrolan tidak maksimal maka mereka akan kocar-kacir, dan bagi mereka yang rajin pasti menuntut kami. Oleh karenanya maka kami memberikan kebebasan kepada mereka, serta memberikan “wadah” untuk belajar tanpa ada penekanan-penekanan,” tandasnya. [Yon/Lunk/Vil]







Posting Komentar