PERPUSTAKAAN – Bentuk kasih sayang Departemen Kepustakaan dan Pengembangan Wawasan (Puspenwas) terhadap Perpustakaan sabagai organisasi yang dinaunginya ialah mengadakan rapat evaluasi bersama terhadap beberapa Program Kerja Perpustakaan. Rapat evaluasi tersebut dilaksanakan di ruang Perpustakaan pada jum’at malam (13/11). Dilaksanakannya rapat evaluasi bersama oleh pihak Puspenwas merupakan upaya untuk menyegarkan terhadap Program Perpustakaan, serta untuk mengetahui beberapa kelemahan dan kekurangannya kemudian bagaimana solusinya.
Menurut Ainur Rifqi selaku ketua Perpustakaan menjelaskan bahwa di antara Proker yang dievaluasi adalah kegiatan Diskusi, Penerbitan Mading Gaung, Pengadaan Bahan Pustaka (Pengiriman proposal ke berbagai Penerbit) dan inventarisasi Buku. “Dalam perjalanan rapat evaluasi, banyak menanyakan tentang mengapa kegiatan Diskusi tidak berjalan, Penerbitan Mading Gaung Mandeg serta inventarisasi buku yang tidak maksimal. Dari beberapa Proker Perpustakaan yang tidak berjalan dengan baik di atas, problem utamanya adalah kekompakan Pengurus Perpustakaan itu sendiri,” jelasnya.
Rifqi juga menuturkan, “bahwa yang menjadi kendala dalam soliditas Pustakawan adalah tidak tegasnya tentang beberapa peraturan Perpustakaan seperti keluar-masuknya non Pustakawan. “Mereka non Pustakawan sering ada di ruang Perpustakaan saat jam tutup Perpustakaan, sekalipun bukan untuk kepentingan Perpustakaan. Oleh sebab itu, Pustakawan yang baru, merasa canggung untuk stand bay di ruang Perpustakaan.
Selain itu, soliditas Pustakawan yang tidak terbangun dengan baik disebabkan karena sebagian Pustakawan memilik banyak tanggung jawab lain, walaupun mereka tidak memiliki niat untuk meninggalkan tanggung jawab mereka sebagai Pustakawan. Sekalipun kenyataannya, mereka kadang harus mengorbankan kegiatan Perpustakaan. kemudian, tidak maksimalnya kegiatan inventarisasi bahan pustaka karena disebabkan Koordinator inventarisnya masih baru. Berkenaan dengan hal tersebut, koordinator inventaris memerlukan bimbingan khusus dalam hal inventarisasi bahan pustaka. Dan yang memiliki kewajiban untuk mendampingi koordinator tersebut adalah pengurus harian Perpustakaan. Sementara di internal pengurus harian masih belum bisa melakukan pendampingan secara intens”, tuturnya.
Berkenaan dengan tidak tegasnya peraturan di atas (keluar-masuknya non Pustakawan), Helmi Utsman atas nama Puspenwas siap untuk menegaskan kembali peraturan tersebut. Semisal, pintu Perpustakaan harus dalam keadaan terkunci pada saat jam sekolah dan menjelang pembacaan Rotibul Haddad (menjelang magrib). Kemudian, terkait dengan minimnya pengalaman koordinator inventaris dalam melakukan inventarisasi bahan pustaka, Ainur Rifqi selaku ketua Perpustakaan siap mendampinginya.[yon]







Posting Komentar