Lagi, Zen AR Harumkan PPA. Lubangsa Selatan

Dua Pekan, Sabet Juara I Lokal-Nasional
 
SUMENEP – Nama Zen AR (nama pena dari Ach. Zaini) bukan hal yang asing bagi santri PPA. Lubangsa Selatan. Pasalnya, beberapa bulan yang lalu, puisi Zen dan teman karibnya Badruddin Syariful Alim, dinyatakan lolos dalam antologi puisi penyair lima negara. Dan saat ini, dalam dua pekan terakhir Zen AR menuai prestasi lokal dan nasional.

Sabtu (1/11) malam, santri asal Pasongsongan itu dinobatkan sebagai juara I menulis cerpen pada Bulan Bahasa Nasional HMP Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dengan judul tulisan cerpennya, Narasi Perempuan Pesisir. Even itu dilaksanakan oleh STKIP PGRI Sumenep periode 2013-2014. Sebenarnya, menurut Zen, tidak hanya dirinya yang ikut dalam even itu. santri-santri PPA. Lubangsa Selatan banyak yang berpartisipasi. “Kalau lomba cipta puisi bahasa Madura ada Ikbal Risandi dan Al Farisi. Lomba baca puisinya, banyak yang ikut dari sanggar Basmalah,” jelasnya. “Kalau lomba menulis puisi di atas kain, tidak ada yang ikut sama sekali,” sambungnya.

Pada saat yang bersamaan, Zen mengaku hendak pergi ke Universitas Negeri Malang untuk mengikuti lomba teater bahasa Arab. Pihaknya bersama mahasiswa lain mewakili kampus putih Instika. Oleh karenanya, dia menunda keberangkatannya untuk menghadiri pemberian hadiah terlebih dahulu. Namun dalam perlombaan teater bahasa Arab, kelompoknya tidak berhasil memposisikan diri sebagai juara. “Kami membahasakan, kami tidak gagal. Tapi tidak beruntung. Karena melihat dari penampilannya, 90 persen bagus. Kami merasa puas,” ucapnya.

Selain dikukuhkan sebagai juara I lomba menulis cerpen, Zen juga meraih juara I lomba menulis puisi se-Kabupaten Sumenep yang diadakan oleh Komunitas Jurnalis Sumekar (KJS). Sehari setelah kedatangannya dari Malang, dengan judul puisi Rajun, dia mendapat undangan dari panitia untuk hadir ke Water Park Sumekar (WPS) dalam rangka penyerahan hadiah. Zen menyampaikan, juga banyak santri-santri PPA. Lubangsa Selatan yang mengikuti perlombaan itu. namun, hanya dirinya yang berhasil menjadi pemenangnya.

“Banyak yang ikut. Dari KCN (Komunitas Cinta Nulis, Red.), Mangsen, perpustakaan dan yang lainnya. Cuma ketika tidak berhasil, mereka harus bersyukur dan menyadari. Karena mereka bisa mengoreksi kekurangan mereka. Lain kalau sudah juara, bisa-bisa sombong,” katanya. “Itu yang saya takuti. Maka saya hanya ingin menjadi penulis yang baik,” imbuhnya dengan memakai bahasa Madura.

Lebih lanjut, Zen pun menyampaikan harapan-harapannya. “Saya berharap, santri-santri lain tidak seperti saya. Harus melebihi dari saya. Intinya harus semangat (menulis),” tukasnya kepada Duta Santri pada Rabu (12/11) malam saat ditemui di blok B/5.

Menurut informasi yang diterbitkan KJS, selain yang telah ditetapkan sebagai juara, ada sebanyak dua puluh karya terbaik yang akan dipublikasikan dalam bentuk buku. Namun, saat dikonfirmasi, panitia mengatakan memiliki keputusan teranyar. “Berdasarkan rapat yang terbaru, hanya para 12 pemenang yang (tulisannya) akan dibukukan. Tapi masih hendak dirapatkan lagi,” jelas ketua panitia Syamsuni pada Jum’at (7/11).

Sementara itu, terkait dengan prestasi yang ditorehkan Zen, ketua pengurus Dedi Anwari dan Koord. Kepustakaan dan Pengembangan Wawasan (Puspenwas) Helmi mengaku bangga. Keduanya pun mengapresiasi keberhasilan Zen. “Yang jelas, saya merasa bangga karena sudah membawa nama baik PPA. Lubangsa Selatan. Yang paling saya harap, sebagaimana juga harapan pengasuh, Zen tidak hanya bisa menulis sendiri. Tapi bisa mewariskan keilmuannya kepada adik-adik (santri lain)nya, sehingga ketika dia sudah tidak ada di sini (berhenti memondok), tidak terjadi putus generasi,” kata Dedi ketika ditemui di kantor Madrasah Diniyah Kamis (13/11) sore. [Riel/Lunk/Vil/Ron]
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger