Kala Tanggung Jawab Santri (Pengurus) Kian Bertambah Pascadikukuhkan Sebagai Sarjana
Memiliki pangkat ataupun posisi yang tinggi merupakan suatu hal yang luar biasa. Tanggung jawab pun kian bertambah mengiringi pangkat yang disandang dan posisi yang diduduki. Begitu pula dengan para santri PPA. Lubangsa Selatan yang pada Ahad (26/10) kemarin diwisuda. Bagaimana geliat pengabdian mereka untuk PPA. Lubangsa Selatan pascadikukuhkan sebagai sarjana?
Memiliki pangkat ataupun posisi yang tinggi merupakan suatu hal yang luar biasa. Tanggung jawab pun kian bertambah mengiringi pangkat yang disandang dan posisi yang diduduki. Begitu pula dengan para santri PPA. Lubangsa Selatan yang pada Ahad (26/10) kemarin diwisuda. Bagaimana geliat pengabdian mereka untuk PPA. Lubangsa Selatan pascadikukuhkan sebagai sarjana?
MOH. HUSRIL MUBARIQ, Lubsel
Rasa bangga karena sukses menyelesaikan pendidikan strata satu (S-1) masih terpancar di wajah para santri PPA. Lubangsa Selatan yang saat ini belum genap sepekan diwisuda. Mereka ialah Dedi Anwari ketua pengurus PPA. Lubangsa Selatan, Helmi koordinator Kepustakaan dan Pengembangan Wawasan (Puspenwas), dan Mukhammad Hamdi anggota Pendidikan dan Peribadatan (Dikdat). Semua-muanya juga aktif sebagai tenaga pengajar di Madrasah Diniyah. Sementara, santri lain yang diwisuda dan bukan sebagai pengurus pesantren ataupun Madrasah Diniyah adalah Sudiyanto dan Taufiqurrahman.
Pada Rabu (29/10) Duta Santri menyambangi Dedi, Helmi dan Hamdi di kantor Madrasah Diniyah. Sesekali tersungging sebuah senyuman di bibir mereka. Seumpama hendak menyampaikan kebahagiaan sebab telah kelar menamatkan pendidikannya di Instika. Kepada Duta Santri, untuk sementara waktu, Hamdi mengaku masih belum memiliki rencana untuk melanjutkan S-2. Sementara, Dedi juga menuturkan hal yang sama, bahwa dirinya tidak akan langsung melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. “Mungkin tahun depan,” ucapnya dengan bahasa Madura.
Lebih lanjut, Hamdi menyampaikan hasrat mengabdinya untuk PPA. Lubangsa Selatan. “Satu yang ingin saya usahakan. Yakni memaksimalkan (kegiatan) kelas akhir. Sebab, saya sudah ada rencana berhenti tahun depan. Oleh karena itu, kegiatan kelas akhir harus bisa dimaksimalkan dengan baik,” urai santri asal Pasuruan itu.
Terkait dengan posisinya di Madrasah Diniyah, Hamdi mengatakan juga akan memerankan tugasnya secara maksimal. “Saya tetap akan berusaha untuk memberikan yang terbaik,” begitu ia menyatakan keinginan hatinya untuk mengabdi. Tak jauh beda dengan Dedi Anwari. Pihaknya pun mengaku akan mengabdikan diri sesuai kemampuannya untuk PPA. Lubangsa Selatan. “Saya ingin memaksimalkan kinerja pengurus, terutama tanggung jawab saya sebagai ketua pengurus,” tegasnya dengan semangat berapi-api yang tersirat di wajahnya.
Begitu jua dengan kehendak hatinya untuk berdedikasi di Madrasah Diniyah. Ketua pengurus ke-22 itu akan mengupayakan yang terbaik untuk Madrasah Diniyah “Selama masih belum berhenti (memondok), masih tetap ingin (mengabdi untuk Madrasah Diniyah),” jelasnya sambil sesekali melafalkan zikir.
Berbeda dengan Dedi dan Hamdi, Helmi tidak memberikan keterangan apapun. Santri yang kini telah melanjutkan S-2 di Instika tersebut lebih dulu “walk out” dari pertemuan itu kemarin. Namun, meski begitu, kepala Madrasah Diniyah Moh. Wahied tetap menaruh harapan besar terhadap ketiganya. Sebab, mimpi-mimpinya untuk memajukan Madrasah Diniyah tak akan sempurna tanpa kontribusi langsung dari para mitranya. Lebih-lebih dari mereka yang baru saja dikukuhkan sebagai sarjana.







Posting Komentar