Pertama Kali, Sosialisasi Tatib Lancar, Sambutan Ketua Pengurus Gagal
LUBANGSA SELATAN – Sejak beberapa tahun terakhir, santri baru dibimbing secara khusus yang diwadahi dengan Pelokalan Santri baru (PSB). Di antara materi yang diberikan kepada santri baru dalam kegiatan pelokalan adalah tentang wudu, pemahaman salat dan lain sebagainya. Dan jika mereka melanggar dengan beberapa kegiatan yang panitia laksanakan, maka mereka disanksi, seperti mengaji atau menghafal materi. Berkaitan dengan hal itu, dalam rangka efektivitas kegiatan pelokalan, pengurus PPA. Lubangsa Selatan laksanakan temu wali santri baru pertama atas inisiatif langsung pengasuh K. Moh. Halimi Ishom.
Menurut Dedi Anwari, ketua pengurus, menjelaskan bahwa dilaksanakannya acara temu wali santri tersebut adalah sebagai alasan untuk mempererat hubungan pihak pesantren dengan orangtua atau wali santri sebagai orang muslim (ajang silaturrahim). Di samping itu, acara temu wali memiliki tujuan untuk mengenalkan tata tertib (tatib) PPA. Lubangsa Selatan kepada wali santri baru yang dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi. Dengan adanya sosialisasi tatib tersebut, diharapkan wali santri baru dapat mencermati dengan baik sehingga apabila ada di antara santri baru itu melanggar, mereka bisa membantunya untuk memberikan arahan.
Setelah sosialisasi tatib selesai, sekitar tujuh wali di antaranya K. Syarbini Yusuf menyampaikan, “Jika ada santri sakit, maka boleh dipamitkan oleh walinya untuk dibawa pulang dengan catatan, kalau tiga hari belum sembuh maka pihak wali harus memberitahukan kondisi santri tersebut baik secara langsung atau melalui telepon. Kasusnya, anak saya sakit lalu setelah tiga hari dirawat di rumah ternyata belum sembuh total, saya menghubungi pengurus via telepon namun sayang gak diangkat-angkat. Entah disengaja atau tidak,” ungkapnya. Lain dari itu, Bapak Dauri juga menanyakan ijazah Rotibul Haddad serta memberikan masukan tentang redaksi bahasa dalam tatib.
Atas beberapa poin pertanyaan dan masukan dari wali santri tersebut, K. Moh. Halimi Ishom mengucapkan terima kasihnya, lalu memberikan tanggapan. Di antaranya ialah beliau menyampaikan bahwa tentang Rotibul Haddad, beliau telah mendapat ijazah dari Al-Maghfurlah KH. Moh. Ishomuddin AS, walaupun dalam waktu yang relatif akhir. Beliau menambahkan, “Orang pertama yang mendapat ijazah Rotibul Haddad yaitu Pak Syarbini Yusuf,” terangnya.
Berhubungan acara secara umum, ketua panitia Moh. Husril Mubariq menuturkan bahwa acara temu wali santri baru 70 ℅ berjalan mulus. Husril menyatakan, wali santri yang hadir sebanyak 71 orang. Namun, Husril menambahkan, ada sedikit hal yang mengganjal dalam acara tersebut. Yakni, dalam rangkaian acara yang ketiga (sambutan ketua pengurus) tidak terlaksana. Ketika dikonfirmasi, Dedi Anwari membenarkan pernyataan santri asal Gapura itu. “(Ya), sambutan saya gagal, sebab saya masih mandi ke kantin As-Sofa, sehingga saat dipanggil untuk memberikan sambutan tidak nutut. Waktu itu saya masih belum selesai mandi,” jelasnya. Terkait dengan itu, akhirnya sambutan ketua pengurus diralat, yang kemudian langsung dilanjutkan dengan sambutan pengasuh PPA. Lubangsa Selatan K. Moh. Halimi Ishom. [Yon/Iet/Yadi]







Posting Komentar