Tentang Tiga Bulan: Jika “Dimuliakan”, “Memuliakan”

 

 Oleh: Naili El Syafithah

Nabi Muhammad Saw. bersabda “Bahwa bulan Rajab itu bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadan bulan umatku.”

Bulan-bulan mulia ada tiga yaitu bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadan. Rajab dikenal dengan rajaba syahrullahi atau bulan Rajab adalah bulan Allah. Dan bulan Sya’ban dikenal dengan sebutan wa sya’bana syahrii (bulan bagiku), bulan Sya’ban adalah bulan Nabi Muhammad Saw. Dan yang terakhir wa ramadana syahru ummati (bulan Ramadan adalah bulan umatku).

1. Jika kita melakukan perbuatan yang baik (mulia) pada bulan Rajab, maka pahalanya akan dilipatgandakan tujuh puluh kali lipat oleh Allah Swt. Dan barang siapa yang berpuasa satu hari di awal bulan Rajab maka dosa-dosanya akan dihapus selama tiga tahun.

2. Bulan Sya’ban dikenal dengan bulan Nabi Muhammad Saw. Karena bulan tersebut mulia sehingga manusia saling bermaaf-maafan. Ritual demikian dilakukan pada tanggal 15 Sya’ban yang waktu itu adalah bulan purnama; bulan yang sempurna. Dan perbanyaklah berselawat pada bulan itu agar kita mendapat syafaat dari Nabi Muhammad Saw. setelah kita tahu keutamaan tiga bulan tersebut yaitu Rajab, Sya’ban dan Ramadan.

3. Apabila kita melakukan perbuatan yang terpuji, baik, dan mulia di bulan Ramadan maka pahala kita akan dilipatgandakan tujuh ratus kali lipat. Dan berpuasa pada bulan Ramadan hukumnya wajib bagi yang tidak memiliki halangan, misalnya musafir. Pada bulan Ramadan ada satu malam di mana para malaikat turun ke bumi di malam hari, sehingga malam tersebut diberi nama Lailatul Qadar. Satu malam paling mulia dari pada seribu bulan yang lain.
 

Ibnu Abbas berkata:
Puasa di awal bulan rajab dapat menghapus dosa selama tiga tahun. Di hari ke dua, dapat menghapus dosa selama dua tahun. Di hari ketiga, dapat menghapus dosa selama satu tahun. Di hari seterusnya dapat menghapus dosa selama satu tahun.

Dalam hadis Bukhari-Muslim Nabi Bersabda yang Artinya: “bahwasanya di surga ada sungai Rajab, airnya putih melebihi susu manis, melebihi madu. Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai tersebut.”

Ketika kiamat tiba, terdengarlah panggilan: “di manakah keluarga Rajab?”, lalu keluarlah nur cahaya, diikuti Jibril dan Mikail, serta keluarga Rajab. Kemudian mereka bergerak melintasi sirat bagai kilat menyambar, dan bersujud kepada Allah Swt. menyampaikan rasa syukur mereka kepada-Nya. “Hai keluarga Rajab, pada hari ini kalian boleh mengangkat kepalamu. Sungguh kalian telah bersujud di dunia, silakan mengambil tempat masing-masing.”