Sarum Sorot Si “Penjahat” Gayung

SARUM – Sebagaimana mafhum bahwa tugas pengurus Departemen Sarana Umum (Sarum) ialah memenuhi kebutuhan santri dari segi fasilitas, seperti Kamar mandi WC dan tempat wudu. Dan hal tersebut pengurus Sarum telah penuhi, serta berusaha semaksimal mungkin dalam perawatannya. Termasuk juga, pengurus Sarum memenuhi gayung, baik di WC, kamar mandi dan tempat wudu. Namun, adanya gayung di beberapa tempat itu masih sulit dirawat. “Saya sudah melengkapi tempat wudu, WC, dan kamar mandi dengan gayung. Tapi tidak lama, gayung-gayung itu ada yang hilang, ada juga yang pecah,” papar Naufil Musfa saat ditemui di emperan Kantor LS Creative Kamis (1/5).
 
Ach. Davir Hasany salah satu santri PPA. Lubangsa Selatan juga mengungkapakan hal serupa. “Gayung yang sering hilang atau pecah di kamar mandi, WC dan tempat wudu pasti ada oknum yang merusaknya. Sebab tidak mungkin beberapa gayung itu rusak dan bahkan hilang dalam waktu yang sangat singkat kalau tidak ada yang merusaknya,” ungkapnya. “Canteng se ghenna’ neng jedding, paleng abit lema are (gayung yang lengkap di jeding, paling lama lima hari),” imbuhnya.
 
Selaras dengan hal di atas, Fendi Sulaiman menyatakan, “saya sangat menyayangkan tentang beberapa gayung yang sering hilang dan pecah di beberpa tempat tersebut. dan itu sebenarnya ulah dari santri yang masih belum dewasa. Tidak mungkin jika santri yang sudah dewasa merusak fasilitas pesantren tersebut.” Selain itu, Ketua pengurus PPA. Lubangsa Selatan Dedi Anwari menuturkan hal yang sama, “saya sangat bangga jika melihat gayung di tempat wudu, kamar mandi dan WC lengkap. Namun, yang sangat miris (dalam waktu dekat) ketika keesokan harinya saya menemukan beberapa gayung yang pecah atau bahkan hilang di beberapa tempat tersebut,” jelasnya.
 
Dia menambahkan, bahwa akhir-akhir ini, kurang lebih enam tahun terakhir, menemukan sesuatu yang berbeda. “Kalau dulu gayung di tempat wudu, kamar mandi dan WC bertahan lama hingga berbulan-bulan bahkan tahun. Namun sekarang tidak begitu, paling lama gayung tersebut bertahan hanya satu minggu. Dengan demikian, untuk sementara pengurus Sarum memang masih mencari solusi bagaimana mengembalikan kesadaran santri tentang hak milik,” pungkasnya. [Yon/Lunk/Vil].
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duta Santri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger