Lubangsa Selatan – Santri Baru mempunyai hasrat
tinggi untuk belajar kitab. Karenaya, Panitia Pelokalan Santri Baru 2013-2015
fasilitasi dengan musyawarah bersama. Musyawarah bersama itu diberi nama dengan
Halaqah Kitabiyah (4/2). Menurut Humaidi selaku ketua panitia memaparkan bahwa
diadakannya halaqah kitabiyah sebagai salah satu apresiasi terhadap santri baru
yang memiliki semangat tinggi untuk belajar kitab. Di samping itu, juga
bertujuan agar santri baru terbiasa belajar ilmu alat; Nahwu dan Sharraf. “Sebab, jika santri baru telah terbiasa
belajar ilmu alat maka mereka mudah untuk memahami kita kuning,” ungkapnya.
Senada dengan yang disampaikan Humaidi, Moh. Khalilullah
sebagai salah satu pembimbing dalam halaqah tersebut mengungkapkan bahwa
diadakannya halaqah kitabiyah khusus santri baru itu, karena melihat semangat
yang tinggi dari mereka. “Sehingga hasrat santri baru tersebut harus kami
tampung, dalam rangka belajar bersama,” tutur santri asal Campaka tersebut.
Sementara, Humaidi menyampaikan bahwa kegiatan halaqah ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu, yaitu malam Ahad,
Selasa dan Kamis. “Alokasi waktu Halaqah dalam satu kali pertemuan adalah satu
jam,” Imbuh santri yang akrab disapa
Ust. Hu itu.
Peserta dalam halaqah kitabiyah itu, terdiri dari 15 orang,
dan di antara yang lima belas tersebut ada lima orang yang memilki semangat
yang luar biasa; semangat lebih dari pada yang lain. Buktinya, lima orang
tersebut masih mencari pembimbing sendiri untuk belajar ilmu alat, di luar
kegiatan halaqah. “Dan kami sangat mendukung terhadap mereka,” tutur penanggung
jawab Halaqah tersebut saat kami temui di Ruang Perpustakaan, (4/2). “Dan untuk
peserta Halaqah yang semangatnya kurang, kami tetap berusaha untuk memberikan
motivasi,” imbuhnya.
Awalnya, menurut Ust. Hu, pembimbing dalam kegiatan Halaqah
tersebut, hanya Ust. Moh. Rusydi dan Ust. Moh. Khalilullah. Namun, berhubung
Ust. Rusydi berhenti, maka pembimbingnya ditambah, yakni Ust. Helmi Usman dan
Ust. Fairuzzabadi. Pada saat dibimbing Ust. Rusydi dan Moh. Khalil, peserta
halaqah sangat ditekankan pada ilmu alat, dan kitab yang dipelajari adalah Muhtashar
Jiddan. Namun, ketika ada penambahan pembimbing, peserta Halaqah diajak
belajar lebih pada praktek bacanya. [Yon].






Posting Komentar