LUBANGSA SELATAN – Tak ada kata tak bisa dalam kamus hidup.
Kata-kata Napoleon Bonaparte itu cukup mewakili bagi dua penyair PPA. Lubangsa
Selatan, Badruddin Syariful Alim dan Ach. Zaini, yang belajar menulis puisi
hingga larut malam secara kontinu di Komunitas ManGsen Puisi. Dengan
kegigihannya belajar menulis, puisi dua santri tersebut berhasil masuk nominasi
Antologi Puisi Penyair Lima Negara yang diadakan oleh Komunitas Puisikan Bait
Kata Suara (PBKS) sebuah grup jejaring sosial. Dari pengumuman hasil seleksi
yang diposting langsung oleh Muhammad Rois Rinaldi pada 20 Januari 2014 itu, mencantumkan
seratus nama penyair dari lima negara secara berabjad, termasuk Badruddin SA
(nama pena dari Badruddin Syariful Alim) pada nomor ke-21 dan Zen AR (nama pena
dari Ach. Zaini) di urutan terakhir.
Saat
ditemui pada Senin (3/1) malam, pada wartawan JBRL Zaini menjelaskan, bahwa antologi
Puisi Penyair dengan deadline penyetoran hari Ahad, 29 Desember tahun
lalu itu memang dari lima negara. Akan tetapi, santri yang memiliki tanggal
lahir 29 Oktober 1995 itu sedikit kebingungan dengan hasil pengumuman yang
diterimanya. Sebab, jumlah negara yang tercantum tidak hanya lima, tapi
sebanyak tujuh negara. Yaitu Indonesia, Malaysia, Hongkong, Singapura, Brunei
Darussalam, Thailand, dan Taiwan. Meski demikian, pihaknya tetap bersyukur
karena puisinya juga terpilih dalam antologi Internasional tersebut.
Sementara,
Badrud menuturkan, sebenarnya bukan hanya dirinya dan Zaini yang berhasil lolos
dalam sayembara tersebut. “Di Annuqayah ada empat orang. Dari Latee ada A’yat
Khalili dan Munawwir, dari Lubsel dua orang. Tapi karena tidak memenuhi
persyaratan, Munawwir didiskualifikasi,” terang santri yang menjadi anggota
pengurus Dep. Puspenwas sekaligus ketua Sanggar Padi itu. Lebih lanjut, dia
menambahkan, bahwa dirinya beserta nominator lainnya akan diundang oleh
penyelenggara pada acara launching antologi bukunya pada Sabtu-Minggu,
14-15 Juni 2014 di kota Cilegon, Banten.
Helmi,
selaku Koordinator pengurus Dep. Puspenwas, membenarkan bahwa dua dari anggota
komunitas ManGsen yang dinaunginya berhasil lolos seleksi dalam event
Antologi Puisi Penyair Lima Negara. Pihaknya sangat apresiatif dengan prestasi
yang didapat oleh mereka. Bahkan, dia sudah mengoordinasikan langsung dengan
ketua pengurus Dedi Anwari untuk segera memberikan ucapan selamat di depan
santri-santri PPA. Lubangsa Selatan. “Untuk pemberian penghargaannya, akan
dilaksanakan secara serentak pada acara Haflah Dirasah Diniyah Lubsel
(HADI-LS),” ucapnya ketika ditemui di kantor Madrasah Diniyah. Saat ditanya
soal pemberian penghargaan secara serentak, santri yang juga menjabat sebagai
Wakil Kepala Madrasah Diniyah tersebut mengaku bahwa itu sesuai dengan usulan
pengasuh, K. Moh. Halimi Ishomuddin. “Kami sudah memiliki semua data santri
Lubsel yang berprestasi,” pungkasnya.
Terpisah,
Dedi Anwari membenarkan bahwa akan segera memberikan ucapan selamat kepada
Badrud dan Zaini. Dia juga mengaharapkan kepada Dep. Puspenwas agar kedua
santri tersebut diminta untuk mengisi salah satu program rutin Puspenwas yang
selama ini sama sekali belum dilaksanakan, yakni kultum (kuliah tujuh menit).
“Sedangkan untuk pemberian penghargaan kepada santri berprestasi, itu akan
dilaksanakan secara serentak pada saat HADI-LS,” katanya. [Ril].






Posting Komentar