BONDOWOSO – Emosional para alumni dengan pengasuh PPA. Lubangsa Selatan masih tetap terjaga sekalipun dalam lintas pulau. Bagi para alumni, menjunjung tinggi nilai emosional merupakan sesuatu yang sangat vital, terutama dalam hubungannya dengan guru. Sebab walaupun mereka sudah menjadi alumni, namun secara implisit mereka tetap menganggap guru (pengasuh) sebagai orang tua; orang yang sangat berperan dalam persoalan agama. Sehingga tidak heran para alumni PPA. Lubangsa Selatan untuk daerah Bondowoso merapatkan barisan hanya untuk mujalasah dengan K. Moh. Halimi Ishom selaku pengasuh.
Menurut Moh. Rusydi salah satu alumni PPA. Lubangsa Selatan menjelaskan bahwa pada Ahad (7/12), K. Moh. Halimi Ishom berkenan menghadiri pertemuan Alumni untuk daerah Bondowoso yang bertempat di kediaman Fauzi desa Sekar Putih. Pertemuan alumni tersebut memang tidak terencana dengan baik, karena waktu yang medesak. “Ada kabar bahwa K. Moh. Halimi diundang Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) di Daerah Besuki Probolinggo. Nah, berkenaan dengan hal itu maka alumni untuk daerah Bondowoso memanfaatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan pula dan bisa dihadiri oleh beliau. Dan akhirnya rencana tersebut terlaksana juga walaupun dengan acara yang sangat sederhana,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mamat sapaan akrab Muhammad Rusydi, menuturkan, “Pertemuan Alumni tersebut diawali dengan cerita tentang kondisi PPA. Lubangsa Selatan sekarang. Berkenaan dengan hal itu, peserta forum meminta saya untuk menjelaskannya. Oleh karenanya, saya menjelaskan bahwa Persatuan Santri dan Simpatisan (PESSAN), sekarang sedang membeli tanah seharga Rp. 125 juta untuk pengembangan pesantren ke depan. Sehubungan dengan hal tersebut, para alumni yang dari Bondowoso diharapkan untuk bisa menyumbang dalam pembelian tanah dimaksud, dengan cara membeli sertifikat tanda wakaf seharga Rp. 125 ribu per-lembar (satu sertifikat mendapatkan satu meter tanah). Akhirnya, para alumni ada yang memebeli 1 m, 2 m atau bahkan ada yang membeli 10 m, sehingga semua berjumlah 35 m. Jadi, dalam pertemuan tersebut, jika diuangkan maka mendapatkan dana senilai Rp. 4.375.000,” tuturnya.
Mamat juga menambahkan, “Setelah para alumni membincangkan pemebelian tanah, mereka menyambut bangga ria kehadiran K. Moh. Halimi. Kehadiran beliau merupakan kebanggaan yang tak ternilai bagi teman-teman alumni. Dalam pertemuan tersebut, beliau memberikan ceramah tentang signifikansi niat seorang muslim. Yakni, berniat baik bagi orang muslim lebih baik mengerjakannya. Atau bahkan niatnya seorang muslim, lebih baik dari pada amalnya orang kafir. Sebab, terwujudnya niat dalam diri orang muslim akan menjadi bekal untuk kehidupan akhirat kelak,” ujarnya. [Yon/Vil/Ron/Yadi]







Posting Komentar