Setiap malam Kamis setelah jemaah salat Magrib, semua santri tetap berada di masjid PPA. Lubangsa Selatan untuk mengikuti materi kuliah tujuh menit (kultum) yang disampaikan oleh santri non-pengurus ataupun pengurus. Namun, pada Rabu malam (9\4) kemarin tidak seperti biasanya. Sebelum penyampaian materi kultum terlebih dahulu wartawan Duta Santri meminta waktu sebentar kepada departemen Kepustakaan dan Pengembangan Wawasan (Puspenwas) untuk memberikan penghargaan kepada santri yang tulisannya dimuat pada edisi IX kemarin.
Direktur koran Duta Santri, Hariyadi sedikit memberikan pengantar di depan semua santri terkait dengan keberadaan koran Duta Santri yang sudah terbit sembilan edisi. Dia juga menyampaikan bahwa koran Duta Santri sudah mendapatkan izin dari pengasuh PPA. Lubangsa Selatan K. Moh. Halimi Ishomuddin. Bahkan, Hariyadi mengatakan, kiai muda itu langsung mengusulkan untuk disediakan rubrik khusus untuk tulisan santri. “Alhamdulillah kami mendapat respon yang luar biasa dari beliau,” tutur direktur Duta Santri itu yang kemudian disambut oleh tepuk tangan para santri. “Kami sudah berhasil menerbitkan koran Duta Santri sembilan kali. Dan semua berita mulai edisi pertama sampai sekarang bisa diakses di dutasantri.blogspot.com atau pp.annuqayah.lubangsa.selatan.blogspot.com,” ungkapnya.
Setelah memberikan pengantarnya, Hariyadi memanggil santri yang tulisannya dimuat pertama kali di koran Duta Santri untuk diberikan suvenir. “Kepada adinda Ainur Ridho diharap maju ke depan sebagai santri pertama yang tulisannya dimuat dengan judul Pemilu 2014; Pesta Demokrasi atau Pentas Demokrasi?,” kata mantan ketua pengurus periode 2011-2013 itu. “Dan kepada saudara Naufil Musfa perwakilan dari reporter Duta Santri berkenan untuk memberikan penghargaan,” tambahnya yang kembali disambut oleh tepuk tangan para santri.
Sebelum mengakhiri acara pemberian penghargaan itu, Hariyadi memberikan rangsangan kepada para santri untuk mengirimkan karyanya kepada koran Duta Santri PPA. Lubangsa Selatan. “Kami tantang santri sekalian untuk mengirimkan tulisannya ke redaksi koran Duta Santri. Penghargaannya bertahap, bagi tulisan yang cukup bagus akan mendapatkan kaos cantik. Tulisan yang dimuat tidak hanya diterbitkan di koran Duta Santri, melainkan juga ditampilkan di grup facebook, Persatuan Santri dan Simpatisan (PESSAN. Red.). Di sana tulisannya akan dibaca para alumni” terangnya. [Iet/Vil/Lunk].







Posting Komentar